Dalam cahaya, sekalipun membias Aku bisa lihat pahamu yang membiru, masih tampak indah; sungguh Kemarin, saat kamu datang didentang jam di stadion 12 Seperti dulu; kamu selalu tampak murung Saat sore, saat aku tak berani menatap matamu Aku sudah dengar suaramu diseberang telpon Gelombang kata-kata membuat setiap hal lebih dekat Sejauh ini, sejauh aforisma-mu tentang : langit dan bumi Dan ribuan kata-kata itu, berpendar sudah Bahkan ketika kamu ada; aku sudah tidak punya kata-kata lagi Ada gerimis, simpang kota dan kamu Yang juga masih seperti dulu : memperhatikanku dengan baik Lebih baik dari yang kuminta Begitupun lana, yang sungguh menyayangimu Karena kamu memperhatikan detail hidupnya Malam jaring-jaring harapan Adukan saja pada desirnya : tentang isak tangismu itu Sebab jibril datang saat itu, Yang berhasil menangkap setiap apa yang kamu minta ; kita hanya mengira tentang kemungkinan Kamu juga masih seperti ibu, Yang membuat gelombang kepekatan mengabu Cirebon, Aurora hotel 1 mare