Skip to main content

Akhirnya aku tahu bahwa aku terlampau egois

Jam: 1:12 Pm
Selamat malam sayang…
Ketemu lagi dengan agusgoh dalam acara tralala-trilili…halah!!. Aku becanda nda, akhirnya aku tahu bahwa sudah lama aku tidak tertawa lagi, sejak semua program ini menyita pikiranku, menyita waktuku, menyita gerakku, menyita semua hal yang dahulu aku dapatkan. Kadang-kadang aku ingin meraihnya kembali, kadang hal itu tak pernah kembali sekalipun aku dengan sangat keras menginginkannya.

Akhirnya aku tahu juga bahwa aku terlampau egois dalam banyak hal, kadang aku tidak pernah sadar jika aku menyinggung banyak orang, menyakitinya, atau memperlakukannya dengan buruk, bahkan mungkin, aku memperlakukan diriku sendiri bisa seburuk ini.

Akhirnya aku tahu juga bahwa rasa memiliki itu jauh lebih berharga daripada arus ambisi. Hingga aku sering terjebak pada ambisiku sendiri, aku kewalahan nda, aku merasa bahwa aku bisa sekuat baja yang kebal terpaan, kadangkala aku lupa bahwa aku masih manusia yang bisa rapuh, bisa menangis seperti kemarin dipelukanmu, bisa marah seperti ketika aku memukul cermin sampai tanganku bareuh…maafkan aku sekeras itu, maafkan aku menangis didepanmu, maafkan karena aku tak bisa mengendalikannya, aku begitu malu dan menyesal berbuat buruk seperti itu.

Akhirnya aku juga tahu bahwa aku terlalu banyak berjanji, lalu mengingkarinya, berjanji lagi lalu mengingkarinya lagi, aku merasa bahwa aku memiliki intergritas, tapi ternyata tidak. Bahkan tidak sama sekali. Aku ingin memilikinya nda…aku sangat ingin memilikinya.

Akhirnya juga aku tahu bahwa ada begitu banyak yang aku lupakan, bahkan kata-kataku sendiri, tapi selalu aku ingin mengingatnya kembali, selalu ingin merangkainya kembali, aku ingin meniptakan kata-kata terbaik dalam hidupku, untukku, untukmu, untuk mereka.

Akhirnya aku juga tahu bahwa aku terlampau sombong, mengira bisa melakukannya padahal sebenarnya tidak., mengira bisa mendapatkan semua yang aku inginkan padahal tidak, mengira semua akan baik-baik saja padahal tidak, aku selalu mengira semua bisa aku kendalikan.

Akhirnya aku sadar terhadap semua kesalahan-kesalahan ini, mungkin aku terlalu asyik sendiri ya nda, sementara ada banyak yang seharusnya aku cermati, kadang aku sok perduli, padahal tidak. Mmfuuh…sebenarnya aku merasa bahwa aku terlalu lelah menerjemahkan diriku sendiri, kadangkala aku lebih banyak menyalahkan orang lain daripada diriku sendiri. Kata uwie : aku pusing.

Oya nda, kamu ingat ketika aku cerita bahwa ada banyak orang yang meninggalkan aku? Aku juga tahu bahwa itu salahku, bukan salahnya. Tapi aku begitu sangat ketakutan…aku takut mereka tidak pernah kembali, aku takut rasa kangen mengerubungi malam-malamku.

maret 2008

Comments

Popular posts from this blog

Untuk : Amandha anjaswatie handanie

Nda yang aku cintai… Aku hanya ingin mengungkap cinta hatiku padamu nda, sejauh ini…sepanjang roman yang kumiliki hingga hari ini…dan nafas, yang menyimpan seribu pengakuan. Aku memilih nafas untuk mengendapkan seluruh yang aku rasakan, sebaik-baiknya perasaan, sebab nafas tak memilih perasaan apapun tapi menyimpan kepekaan yang dalam, aku sering mengenali dari nafasmu nda, saat kita sedekat kemarin. Aku selalu ungkapkan apa yang aku rasakan padamu, disiang hari dan malam saat hening, aku selalu ingin nda tahu bagaimana aku merangkak dalam kepekatan. Bolamata school yang menjaga nafas idealisme masa lalu itu sudah tidak serupa bayanganku, ia terlalu berat menanggung kepekaannya sendiri. Nda tahu kan bahwa ada banyak orang yang pergi karena mereka terlalu berat menanggung cinta yang nisbi, cinta yang tidak dapat mereka peroleh dimana-mana, cinta yang hanya serupa gaung, cinta yang membuat mereka selalu menderita, cinta yang seperti roman fiksi dalam literasi. Sebagian menganggapnya bahw