Skip to main content

yang maha sombong-1

001

Bintang jatuh memenuhi angkasa yang gelap dan tak berpenghuni itu, melesat bagai busur panah dengan kecepatan tinggi dan menciptakan cahaya memanjang. Suaranya berdesing dashyat dan terdengar mengerikan, tetapi, jika tampak dari kejauhan, hanya sebuah kilatan panjang yang anggun.
“Sebuah pertanda buruk,“ kata Iblis bernama Ifrit.
“Kita harus cepat-cepat lari sebelum, lemparan itu jatuh mengenai kita!,” seru iblis yang lainnya, ada sekitar tiga puluh Iblis yang sedang kongkow-kongkow disana.
“Ayo kita pergi!,” Ifrit berteriak, dan segera melesat menjauh dari bintang jatuh itu, diikuti oleh teman-teman Iblis satu gerombolan itu. Sebagai pemimpin Iblis, Ifrit memang punya banyak otoritas dalam kebijakan-kebijakan atas keputusannya untuk tugas-tugas keiblisan. Termasuk memerintah bawahannya, kapanpun.
Bintang jatuh itu, yang berupa batu meteor, menggelegar pecah ketika menghantam sebuah batu meteor lain yang tadi sempat jadi tempat rapat para iblis. Suaranya membahana, hantaman itu menciptakan ledakan dan serpihan-serpihan kecil bermuatan api, menebar bagai kembang api, beberapa iblis terpekik keras, sebab serpihan itu mengenai tubuhnya, dan tentu melelehkan kulitnya yang kasar itu.
“Kita pindah ketempat lain saja, disini digangguin terus,”kata Ifrit jengkel.
“Ya sudah kita pulang ke bumi saja, daripada disini dilempari terus,” seru seseiblis sambil terbang melesat, yang diikuti Ifrit di garis depan sementara yang lainnya mengikuti dari belakang.
“Seharusnya tadi diskusi jangan di langit.”
“Rencananya memang tidak seperti itu, tapi ini kan pertemuan rahasia.”
“Huss!, jangan ngomong kenceng-kenceng nanti ketahuan, ada yang nguping kita berabe nanti,” seru Ifrit. Yang tadi bicara bungkam, yang lain malah bersungut-sungut.
Memang, ada pertemuan rahasia yang dilakukan para petinggi iblis. Sudah sejak dua bulan yang lalu mereka terus-terusan mengadakan rapat rahasia, mereka mendiskusikan banyak hal, strategi penggodaan manusia dan perlawanan perang melawan bangsa para malaikat yang notabene adalah musuh bebuyutannya.
Tetapi sejak awal mereka mengadakan rapat di Kantor Dinas Keiblisannya di bumi, yang dijadwalkan setiap malam jum’at itu, mereka sering mendapati mata-mata dari pesuruh malaikat, jika sudah begitu, biasanya mereka bertempur. Suatu ketika mereka malah dipergoki oleh bangsa manusia yang sedang mengadakan acara pemburu hantu.
Maka sejak saat itu para petinggi iblis selalu mengadakan rapat-rapat pentingnya ditempat-tempat yang, katakanlah aman dari para penguntit. Malam ini adalah malam yang ketiga kalinya mereka mengadakan rapat di langit, berkumpul diatas batu meteor raksasa, justeru pada malam ketiga ini mereka malah diserbu lagi dengan lemparan batu meteor, benar-benar rapat-rapat yang melelahkan bagi mereka, bangsa iblis.
“Ini pasti kerjaan para malaikat,” seru salah satu iblis, ia adalah iblis yang sial, dan karena kesialannya itu, tadi, ia terkena serpihan meteor hingga kulitnya mengelupas.
“Tentu, jangan diragukan lagi, bangsa manusia tidak mungkin bisa datang ke langit dan melempar meteor yang begitu mengerikan itu.”
“Dasar!, padahal kita belum selesai membuat metode penyerangan balik bagi para malaikat itu, kita harus lebih waspada, apalagi anggota Badan Intelijen Iblis sepertinya sedang tidak epektif, laporan-laporan mereka tidak akurat, kita sering kecolongan,” kata Ifrit geram.
“Mungkinkah sedang ada masalah kepentingan ditubuh Badan Intelijen Iblis?,” Tanya asisten Ifrit. Suaranya agak dipelankan, barang kali Ifrit tidak setuju ia bertanya begitu.
“Mungkin juga, sekarangpun pimpinannya tidak hadir, katanya sih istrinya lagi melahirkan.”
“Rapat ini kan begitu penting Tuan, masa hanya istri melahirkan saja ia harus alpa dari rapat, ini juga salah satu tanggungjawab penting di Badan Intelijen Iblis, apa tidak bisa ia wakilkan saja tanggungjawabnya sebagai suami?,” asisten Ifrit bersungut-sungut.
“Lho, kamu itu seperti tidak tahu saja, dia kan tipe suami pencemburu, apa jadinya jika istrinya melahirkan, dan kamu yang temani?, ia akan membakar kamu hidup-hidup!, lagipula wakilnya ada disini, ikut rapat.”
“Tidak begitu Tuan, tubuh kita kan diciptakan dari api, dan undang-undang dasar keiblisan menyatakan bahwa sesama iblis dilarang bakar-membakar/ saling membakar satu sama lainnya, itu sudah bertentangan dengan hukum kita.”
“Sudah, sudah!, undang-undang dasar iblis juga menyatakan bahwa setiap warga iblis harus mempunyai keturunan yang banyak, jadi, tentu kelahiran anaknya yang keseribu seratus empat puluh enam itu adalah juga dilindungi oleh Republik iblis.” Ifrit agak keki.
“Tidak begitu Tuan, bukankah undang-undang dasar keiblisan juga menyatakan bahwa sesama iblis dilarang cemburu, dan boleh memperistri lebih dari dua ribu iblis wanita, bahkan bebas menggauli istri iblis-iblis lain, tanpa kawin resmi ataupun kawin siri.”
“Huss!, dibangsa iblis tidak ada kawin resmi ataupun kawin siri, jangan menirukan kebudayaan manusia, itu sebuah pelanggaran, kewajiban kita adalah, bagaimana manusia meniru kebudayaan kita,” Ifrit melotot. Yang dipelototi langsung bungkam, ia kemudian dengki, memang, iblis cepat menjadi pendengki.
Perjalanan pulang ke bumi masih sekitar beberapa ratus ribu kilometer lagi, tampak dari kejauhan, di bumi sana, sudah terlihat lautan yang berwarna biru muda, mereka, para rombongan petinggi iblis ini harus memastikan pendaratan mereka dengan mulus dan tidak mendarat dengan salah. Maksudnya, bangsa iblis sering kali mendarat ditempat-tempat yang salah, yaitu ditempat dimana para malaikat bertengger, tentu ini akan segera memicu peperangan, dan akan membuat bangsa iblis kerepotan sendiri, sebab telah banyak dari bangsa iblis yang menjadi korban dari peperangan tersebut, sebagian besar tubuh mereka hangus terbakar, atau hancur berkeping-keping menjadi debu.
“Tuan, segitiga Bermuda telah kelihatan disebelah kanan kita!” seru seiblis guide.
“Pelankan terbang kalian!, kemungkinan kita bertemu dengan para malaikat yang menjaga bumi, kita harus berhati-hati, gerbang bumi sudah kelihatan.” Ifrit memberi komando dengan melambaikan sebelah tangannya yang jelek itu, para pengikut dibelakangnya menurut, mereka sedikit was-was juga rupanya.
“Tuan, bagaimana jika terjadi bentrokan dengan malaikat penjaga gerbang bumi? Ini bisa membahayakan para petinggi iblis.” Seru asisten Ifrit, yang memang doyan nyerocos.
“Saya akan coba bernegosiasi dengan mereka.”
“Bukankah para malaikat enggan bernegosiasi dengan bangsa kita Tuan?.”
“Biasanya sih begitu, tapi tentu mereka juga enggan melihat kita berkeliaran di langit terus, apalagi membuat kegaduhan, pilihannya adalah, kita diperbolehkan pulang ke bumi atau kita akan berkeliaran dilangit dan membuat kegaduhan.”
“Tuan memang pemimpin yang cerdas dan licik, memberi pilihan yang dilematis bagi para malaikat penjaga gerbang bumi.” Asisten Ifrit meninggikan tuannya.
“Kamu jangan membuat saya ge-er.” Ifrit tersipu-sipu, kulit mukanya yang kasar dan buruk itu memerah, sungguh tak ada anggun-anggunnya sama sekali.
Maka tidak berapa lama kemudian para petinggi iblis itu sampai pula di gerbang bumi yang dijaga oleh ribuan malaikat, sepanjang umur bumi, mereka, para malaikat itu, telah ditetapkan untuk menjaga bumi dan segala isinya dari tingkah laku iblis yang telah ditetapkan pula untuk membuat kerusakan dimana-mana. Dapat dipastikan, bahwa negosiasi yang direncanakan Raja Iblis alias Ifrit akan berlangsung alot dan sengit, perbandingannya tipis sekali untuk bisa mendarat mulus ke bumi dengan penjagaan yang super ekstra ketat itu. Sekalipun berhasil, ifrit dan rombongannya akan, menghadapi pertempuran terlebih dahulu dengan para penjaga itu, dan tentu ini akan menciptakan korban.
Pada awal mereka berangkat kelangit, Ifrit dan rombongannya berjumlah seratus iblis, tetapi karena penjagaan begitu ketat dari para malaikat di gerbang bumi, mereka bertempur habis-habisan, hingga sebagian iblis, berhasil menyelinap tanpa diketahui para malaikat, alhasil, mereka, para petinggi iblis ini, tersisa hanya tiga puluh iblis saja, selebihnya menjadi korban, tubuh mereka terbakar tanpa sisa.


* * *


Di gerbang bumi, tempat para malaikat yang dimuliakan sudah berkerumun ribuan malaikat penjaga, Ifrit digiring kesebuah departemen untuk bertemu dengan pimpinan penjaga gerbang bumi. Rata-rata para malaikat tahu, bahwa iblis satu ini adalah Ifrit, si Raja iblis yang tersohor itu. Sementara para petinggi iblis yang lainnya menunggu diluar gerbang bumi, sebagian besar, dari para iblis tersebut yakin bahwa dengan negosiator seperti pimpinannya itu, akan berhasil dengan mudah untuk melewati gerbang bumi. Sebab Ifrit adalah Raja iblis sejati, seseiblis yang dituakan, pemimpin yang mempunyai kemampuan dan berilmu tinggi, barangkali, dalam pikiran para iblis itu, para malaikat penjaga gerbang bumi, tak akan mampu menandingi Ifrit, sebab konon, Ifritlah yang pertama kali diciptakan Tuhan ketika masa-masa awal penciptaan Iblis, dan dia pulalah yang berani memberi alasan pada Tuhan kenapa ia tidak mau bersujud pada manusia pada awal masa penciptaan manusia, waktu itu hanya malaikatlah yang mau berendah diri bersujud pada manusia, atas kehendak Tuhan. Sungguh, malaikat itu bukan jenis makhluk yang sombong.
Proses negosiasi berlangsung.
“Kenapa sih kalian selalu melarang-larang kami terus-terusan?!,” Ifrit ngotot.
“Melarang itu ketetapan Tuhan, kami para malaikat, hanya menjaga bumi dari ulah anda dan pengikut anda,” Malaikat penjaga gerbang bumi membalas dengan sejuk.
“Tapi bukan berarti kami tidak boleh masuk ke bumi, bukan?.”
“Tentu, tentu anda tidak bisa masuk ke bumi”.
“Berarti pengikut saya yang diluar gerbang bisa masuk, itu maksudnya?” Ifrit agak sedikit sumringah, matanya membulat dan giginya tampak, begitu ganjil dan aneh.
“Sama sekali tidak.”
Ifrit lemas.
“Saya minta alasan rasional,” Ifrit memang sering bermain logika, hingga antara logika dan dirinya sendiri tidak bisa dibedakan, bahkan kadang dibangsa iblis, mereka selalu merubah wujud menjadi logika.
“Tidak ada rasionalisme untuk bangsa-bangsa langit.”
“Jadi kami harus tetap di langit begitu?”
“Tidak, sebab dimanapun anda berada, tabiatmu akan menempel dimana-mana, sesungguhnya, atas nama kebesaran Tuhan, anda harus dimusnahkan.”
“Jangan bawa-bawa nama Tuhan, ini kan hanya negosiasi biasa,” Ifrit begidik, ia begitu takutnya mendengar kata-kata dari malaikat itu.
“Dengar, tidak ada yang biasa dengan para iblis seperti anda, sekali anda turun ke bumi, seribu kerusakan terjadi.”
“Tetapi, bukankah anda tahu tugas-tugas saya sebagai raja iblis?,” Ifrit berdiri, meregangkan dadanya, bulu hitam ditubuhnya itu seperti paku hitam yang tajam, aroma keagungan bangsa iblis tercium ganas, api meletup-letup mengitari tubuh sang durjana ini, ia tengah membuat takut malaikat didepannya. Tetapi malaikat tetap pada posisi teraturnya, sejenak iblis kecewa dengan tanpa ekspresinya malaikat.
“Anda tahu, saya harus melakukan tugas-tugas saya sebagai raja diraja iblis di bumi, menemui pengikut saya, dan sebetulnya saya gengsi melakukan negosiasi dengan malaikat yang hanya ditugaskan di gerbang bumi, anda tidak tahu kemampuan saya yah? Anda tahu, kebesaran saya seperti apa? Jika saya diijinkan Tuhan untuk membakar bumi sekalipun, itu semudah saya membakarmu!” Ifrit sepertinya naik pitam. Kesombongannya melompat-lompat.
“Atas Nama Tuhan Yang Agung lagi Perkasa, sesungguhnya kau dan bangsamu itu terkutuk.”
“Dengar yah, saya itu tidak akan mati terbakar, sebab ketetapan kematian saya adalah kiamat, dan walaupun Tuhan mengutuk, tapi Tuhan masih memperbolehkan saya berkunjung ke bumi, yang memang merupakan bagian kerajaan terbesar saya, anda pahamkah?” Ifrit menuding dengan telunjuknya yang, kuku-kukunya itu panjang dan hitam-hitam.
Sebentar malaikat penjaga gerbang bumi diam, ia lalu meminta Ifrit untuk tetap berada ditempatnya, dengan kecepatan yang memukau malaikat itu melesat keatas dan menghilang. Penjagaan diluar masih tetap berlangsung, barangkali ada beberapa iblis yang memaksa menerobos.
Cukup agak lama Ifrit yang lucu dan terkutuk ini menunggu, hingga malaikat tadi datang lagi. Menyampaikan berita dari langit.
“Baiklah Ifrit yang terkutuk…,”
“Jangan sebut saya seperti itu!,” potong Ifrit tersinggung.

“Maksud saya, baiklah Ifrit sang raja iblis, saya akan melakukan seperti yang Tuhan perintahkan pada bangsa kami, malaikat, bahwa, sekalipun bangsa kami dan bangsamu berperang, kami tetap akan menjaga manusia pada keteraturannya, sekalipun Tuhan tidak melarangmu menipu daya manusia, tetapi karena Tuhan yang Maha Demokratis membiarkanmu melakukan apapun dengan hukuman-Nya yang sudah ditetapkan padamu.”
“Sebetulnya saya hanya ingin menjadikan bangsa manusia menjadi bala tentara kami, para iblis.”
Maka dengan sangat suka cita Ifrit kembali menemui bawahannya itu, mereka kemudian berterbangan melewati gerbang bumi, tertawa penuh dengan kesombongan para pemenang, sesekali terbang mereka dibuat sedemikian rupa sehingga mengejek para malaikat yang dilaluinya. Tetapi malaikat adalah makhluk terhormat dan tanpa nafsu amarah, sedikitpun mereka tidak terpancing.
Iblis memang sangat cerdas.



* * *

Comments

Anonymous said…
kayaknya pemeran utamanya adalah makhluk yang paling dimusuhi sama manusia tuh...

Popular posts from this blog

Untuk : Amandha anjaswatie handanie

Nda yang aku cintai… Aku hanya ingin mengungkap cinta hatiku padamu nda, sejauh ini…sepanjang roman yang kumiliki hingga hari ini…dan nafas, yang menyimpan seribu pengakuan. Aku memilih nafas untuk mengendapkan seluruh yang aku rasakan, sebaik-baiknya perasaan, sebab nafas tak memilih perasaan apapun tapi menyimpan kepekaan yang dalam, aku sering mengenali dari nafasmu nda, saat kita sedekat kemarin. Aku selalu ungkapkan apa yang aku rasakan padamu, disiang hari dan malam saat hening, aku selalu ingin nda tahu bagaimana aku merangkak dalam kepekatan. Bolamata school yang menjaga nafas idealisme masa lalu itu sudah tidak serupa bayanganku, ia terlalu berat menanggung kepekaannya sendiri. Nda tahu kan bahwa ada banyak orang yang pergi karena mereka terlalu berat menanggung cinta yang nisbi, cinta yang tidak dapat mereka peroleh dimana-mana, cinta yang hanya serupa gaung, cinta yang membuat mereka selalu menderita, cinta yang seperti roman fiksi dalam literasi. Sebagian menganggapnya bahw