Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

jangan begitu sayang

jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, jika aku mencintaimu aku akan sangat sulit mengatakan bahwa 'aku jatuh cinta' jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, Ge-Er dan mengira bahwa kamu mencintaiku ketika 'naluri wanitamu' diaplikasikan pada perhatian-perhatian sederhana. jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, jika kamu bercerita selalu ingin mendengarkan dengan khusyuk dan sangat suka cita, tapi sulit konsentrasi. jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, selalu saja marah jika kamu cemberut karena cemburu. jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, merindukan belaian ibu melalui sentuhan lembutmu. jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, punya banyak tekanan hidup akan konsentrasi masa depan yang 'hitamnya' seolah akan melahap tubuhku sendiri. jangan begitu sayangku, aku hanya seorang laki-laki yang, tak tau harus berbuat apa untuk menyenangkan h

ditulis oleh ibu

1. Waktu yang terlewat menyadarkan aku  akan banyak hal, Ribuan gundah hampir tak mampu terbendung disini, kisah tercipta dari setiap langkah yang ditapakkan membentuk harmoni yang aku sendiri hampir tak mengenalinya. Sungguh.. aku tak menginginkan wujud yang seperti ini. Yang menyakiti hatiku hatimu hati kita. Nampaknya aku sudah jatuh cinta, cinta yang jika aku diminta untuk menerjemahkannya, maka aku tak bisa menjabarkannya. Dia memberikanku puisi tentang balon hijau dan sipatu gelang setelah aku menodongnya,  Rasanya aneh;  ini salahku` krn aku yg  meminta. Aku ingat 24 wajah oleh Billy yang sudah usang, yang sudah tak beraturan, tapi aku memungutnya dari tong sampah hanya krn aku teringat banyak wajahku untuknya. Rasanya ingin langsung membacanya sampai habis pada malam itu juga. Hmffhhh,,, 2. Dengan segala keterbatasan pengetahuanku akan dunia, dengan segala sesuatu yang sudah aku miliki, dan dengan kenyataan yang begitu membumi. Aku hampir tidak dapat m

Begitulah kota

Selamat datang dimimpi masa depan Dengan ribuan ruang inap berderet-deret Menyetubuhi alam dengan jutaan sinar malam hari Seolah malam tak pernah didambakan Begitulah kota. Dari sini, dari ketinggian sebuah gedung Aku melihat kamu dan jutaan kehidupan dibawah sana; mereka tidak pernah menepi, berdesak-desakan, dan melabrak nasib pada dinding-dinding kota. Begitulah kota, sayangku. Kota selalu menolak malam; ia selalu hidup, bergairah, muda, ketat dan sexy; seperti matamu. Kota juga berbahaya; sebab ia tak kenal siapapun; ia hanya tahu bahwa dialah sebuah ambisi nyata. Dan begitulah kota. Begitulah kota sayangku,  dengan ribuan gedung-gedung sombong dan jutaan kerlap-kerlip penghibur.  Kota tak mengenalku sayang, hanya kamu. Maka, yang menarik dari kota ini hanyalah, karena kamu tinggal didalamnya. Dan, begitulah aku. Jakarta, 2011 Agusgoh.

ibu

  Dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu yang berperut sedikit buncit dan jerawat aku juga bisa melihat caramu mengucap kalimat ‘hai’ untukku dan merasakan sinar matamu ketika memandangiku hari indah, mendekat dan selalu mendekatlah karena aku selalu bisa menyentuh tanganmu, yang jarinya kehilangan cincin itu dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu yang Kelak akan mencipta dunia dengan balon-balon penuh warna Yang dariku-darimu sama-sama saling membagi, dan jika Balon hijau meletus; hatiku-hatimu tidak akan merasa kacau Waktu yang singgah diantara hati, mendekatlah ya mendekatlah Karena saat cinta; waktu seolah berhenti, Ini : kesempatan untuk mencium bahu dan keningmu Seperti gelang dalam sepatu yang diukir oleh kupu-kupu sirama-rama dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu dimana aku menemukan rumah untuk pulang; pada hatimu. Agusgoh, suk