nafas seperti pedang memburu, ia terus berkelebat menghunus jantungmu, hingga nafas itu membeku; aku kemudian mati: dengan cara apapun. tulisan ini hanya dipersembahkan kepadamu : kalian yang pernah ada disepanjang labirin hidupku, yang pernah menyakitiku, membenamkan kepalaku, menghantam mukaku, menciumku, memelukku, tersenyum, dan tertawa denganku, membenciku, menolongku hingga kalian menderita sendiri, mengabaikanku, membuatku merasa kecil, membuatku menjadi sombong. aku akan katakan bahwa aku masih manusia seperti kalian...yang kata dan tindakannya bisa saja meleset.
Tenang goh; perpisahaan itu tidaklah menyakitkan; yang menyakitkan itu ketika saling membenci (pb)
Comments