Dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia
Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu yang
berperut sedikit buncit dan jerawat
aku juga bisa melihat caramu mengucap kalimat ‘hai’ untukku
dan merasakan sinar matamu ketika memandangiku
hari indah, mendekat dan selalu mendekatlah
karena aku selalu bisa menyentuh tanganmu, yang
jarinya kehilangan cincin itu
dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia
Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu yang
Kelak akan mencipta dunia dengan balon-balon penuh warna
Yang dariku-darimu sama-sama saling membagi, dan jika
Balon hijau meletus; hatiku-hatimu tidak akan merasa kacau
Waktu yang singgah diantara hati, mendekatlah ya mendekatlah
Karena saat cinta; waktu seolah berhenti,
Ini : kesempatan untuk mencium bahu dan keningmu
Seperti gelang dalam sepatu yang diukir oleh kupu-kupu sirama-rama
dalam sebuah bola dengan hiruk pikuk dunia
Aku tidak lagi sendiri; aku bersamamu dimana
aku menemukan rumah untuk pulang;
pada hatimu.
Agusgoh, sukabumi ,mei 2011
Comments