Zarathustra berdiri didepan gerbang Mencoba memberitahuku : untuk menunggu Aku bisa melihatnya Aku sungguh tak mau jadi buruk Setidaknya dalam pikiranku Aku tak mau menunggu, setidaknya... Maka aku berlari seperti seorang anak pergi kedalam surga "Jangan takut" bisikku dalam hati Sesampainya di gerbang; zarathustra tak ada disana Tapi aku tahu namamu, aku sungguh bisa menebak, setidaknya... ~November 2013
sekarang rasanya tidak ada yang harus dieja lagi; saatnya mulai mengeja diri, selamat tinggal impian, selamat tinggal harapan membagi, kali ini tak ada lagi bagian kamu, aku mau tinggal dengan seluruh upaya :”hanya untuk diriku sendiri”. untuk si brengsek hidup, aku akan katakan padamu :” aku akan tantang kamu sekali lagi!”; bahkan walau bumi tak berpihak padaku. Diposting ulang 2013~ seasons city, jakarta, 7 juni 2011